Film '3 Hati 2 Dunia 1 Cinta' terpilih menjadi film terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2010. Film besutan sutradara Benni Setiawan ini bahkan meraih enam citra dari 11 karegori yang dinominasikan.
Film '3 Hati 2 Dunia 1 Cinta' bercerita tentang pernikahan beda agama antara Rosid, pemuda muslim keturunan Arab yang idealis dan terobsesi menjadi seniman besar, dan Delia, dara beragama Katolik. Meski tema film yang diadaptasi dari novel dwilogi bestseller 'The Da Peci Code' dan 'Rosid & Delia' karya Ben Sohib ini cenderung 'basi', namun Benni mampu menyuguhkannya dengan apik, sehingga pesan yang ingin disampaikan, yakni masalah toleransi antaragama, persahabatan, dan romantisme dua insan yang sedang jatuh hati, sampai kepada penonton.
Lima Citra lainnya yang diraih film ini diperoleh dari kategori pemeran utama wanita terbaik (Laura Basuki), pemeran utama pria terbaik (Reza Rahardian), pemeran pembantu pria terbaik (Rasyid Karim), skenario adaptasi terbaik (Benni Setiawan), dan penata artistik terbaik (Oscar Firdaus). Banyaknya citra yang diboyong, meneguhkan film ini sebagai film peraih citra terbanyak pada FFI 2010.
Di urutan dua sebagai film peraih piala Citra terbanyak adalah 'Alangkah Lucunya Negeri Ini' besutan aktor yang juga sutradara, Deddy Mizwar, yang meraih tiga piala Citra untuk kategori skenario cerita asli terbaik (Musfar Yasin), tata suara terbaik (Adiatyawan dan Novi Dwi R. Nugroho), dan tata musik terbaik (Ian Antono dan Thoersi Agreswara). Film tentang TKI di Hongkong berjudul 'Minggu Pagi di Victoria Park' yang disutradarai artis yang juga sutradara, Lola Amaria, hanya meraih satu piala Citra lewat kategori penyuntingan gambar terbaik (Aline Jusria).
FFI 2010 yang diselenggarakan di Central Park Ballroom, Jakarta, Senin (6/12) malam berlangsung semarak. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan, apa yang dilakukan insan perfilman Indonesia saat ini dalam memajukan dunia hiburan, sudah maksimal. Namun dia berharap para insan film bekerja lebih keras lagi agar dapat menembus pasar Internasional, khususnya Amerika Serikat.
"Saya berharap pada FFI tahun depan akan memunculkan film yang bervariasi, karena selama ini perfilaman Indonesia didominasi oleh film bertema komedi dewasa, horor, dan seks. Bila filmnya bagus, bisa dipromosikan ke negara lain," imbuhnya.
(diolah dari berbagai sumber)
Tuesday, December 7, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment